Badan melar pasca melahirkan, sepertinya sudah menjadi permasalahan klasik bagi wanita. Padahal, tahukah anda bahwa menurut pakar, kualitas asi yang dihasilkan oleh ibu menyusui tidak sama dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi. Kualitas ASI sangat tergantung dari kualitas nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Jadi percuma saja ibu menyusui mengkonsumsi makanan yang banyak namun kualitas nutrisinya buruk. Hal ini hanya akan menambah berat badan sang ibu semakin melar dan melar lagi. Nah, program diet untuk ibu menyusui sepertinya perlu dicoba, agar sang ibu sehat dan sang buah hati memiliki berat badan yang ideal dengan ASI yang berkualitas. Penasaran gimana caranya?
Takaran makanan untuk diet bagi ibu menyusui:
- Konsumsi susu sapi atau kedelai sebanyak satu liter dalam sehari, bisa dikonsumsi di pagi hari dan menjelang tidur.
- Konsumsi sumber makanan yang mengandung protein baik hewani: daging ayam, sapi, burung dara, kelinci atau bebek dan pilih bagian yang rendah kadar lemaknya dan bisa ditambah dengan 1 butir telur rebus dalam sehari, nabati: tahu, tempe, oncom, tahu. Bisa digoreng dengan minyak sayur rendah lemak. Sumber protein ini bisa dikonsumsi dalam jumlah untuk tiga porsi dalam sehari atau lebih.
- Sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin A: kangkung, daun katuk, bayam, brokoli, tomat, wortel, pepaya, apel, anggur, dan pisang. yang dikonsumsi sebanyak satu sampai dua porsi untuk buah, dan dua sampai tiga porsi untuk sayuran.
- Biji-bijian: kacang hijau (bisa dibuat menjadi bubur kacang hijau sebagai makanan selingan), beras merah (bisa dimasak sebagai pengganti beras putih atau biasa)
Jika dengan takaran menu di atas masih terasa lapar, maka tidak masalah untuk menambah jumlah kalori dengan mengkonsumsi apel satu buah, pir, atau beberapa biji buah anggur.
Untuk menyukseskan program diet bagi ibu menyusui, hindari junk food, makanan cepat saji, makanan kalengan, dan camilan yang banyak mengandung MSG dan pemanis buatan, karena selain dapat membuat program diet gagal juga membuat produksi ASI untuk sang buah hati menurun kualitasnya.