Gejala-gejala gangguan kecemasan dan tingkat keparahan setiap gejala dari satu orang ke orang lain berbeda. Ada banyak sekali gangguan kecemasan yang terkait dengan diri sendiri yang kemudian menjadi serangan panik. Gangguan kecemasan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga terjadi pada anak-anak.
Penyebab gangguan kecemasan pada anak seperti :
- ketakutan irasional terhadap objek tertentu, tempat atau situasi, seperti rasa takut terhadap gelap, badai dan hewan.
- berada di tempat yang baru.
- serangan fisik.
- kematian orang tua.
- peristiwa yang traumatis, misal kecelakaan.
Anak-anak mungkin menderita gangguan kecemasan, bahkan jika mereka tidak tahu arti kata itu. Gangguan kecemasan mungkin mulai pada waktu yang berbeda dalam kehidupan seorang anak. Kadang-kadang memasuki TK bisa sangat traumatis bagi seorang anak, tapi ini tidak selalu menunjukkan gangguan kecemasan.
Beberapa anak menderita penyakit yang sama dari beberapa orang dewasa ketika melibatkan gangguan panik. Anak-anak bisa menderita OCD atau gangguan obsesif kompulsif, yang merupakan bentuk dari kecemasan. Gangguan kecemasan atau gangguan panik dapat didiagnosis bagi anak-anak yang menderita sedikitnya dua gejala serangan panik yang tak terduga.
Anak-anak dengan gangguan panik dapat menampilkan berbagai jenis fobia atau ketakutan seperti ketakutan terus-menerus yang tidak rasional di beberapa tempat tertentu, keadaan tertentu dan bahkan benda-benda tertentu. Anak-anak tidak mengerti bahwa ketakutan mereka ini mungkin irrasional.
Meskipun, ketakutan seperti terhadap hewan, gelap dan atau badai mungkin akan berlalu seiring saat anak mulai tumbuh dewasa. Namun, jika seorang anak menderita ketakutan terus-menerus yang mengganggu kehidupan mereka selama sedikitnya enam bulan, maka disini anak mulai menderita fobia.
Ketika seorang anak menampilkan gejala seperti mudah marah atau sangat defensif, menangis berlebihan atau menjadi terlalu lengket, adalah bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter anak secara reguler untuk mempertimbangkan kemungkinan apakah anak menderita gangguan kecemasan.
Perlu untuk berdamai dengan kondisi ini, pelajari pemicu timbulnya gejala gangguan kecemasan tersebut, dan kemudian menyadari bahwa tidak ada perlu ditakutkan. Ini penting dalam aspek penyembuhan dan rehabilitasi terhadap gangguan ini.