Masa remaja atau pubertas sering menyebabkan kondisi emosi yang labil. Para remaja berubah menjadi individu yang sensitif. Emosi mereka berubah-ubah dengan mudahnya hanya karena sebab-sebab kecil. Gampang marah, gampang sedih dan gampang kecewa membuat mereka sulit dimengerti. Perubahan hormon dalam tubuh remaja dituding sebagai salah satu penyebab labilnya emosi.
Orang tua dan guru tentu diharapkan mengerti kondisi mereka. Mengambil sikap yang tepat adalah langkah yang bisa diterapkan untuk menghadapi prilaku aneh para remaja. Salah satu tips menghadapi remaja galau adalah menjalin komunikasi yang baik. Para remaja sering kesulitan untuk mengatakan keinginan mereka. Rasa segan pada orangtua menjadi hambatan bagi mereka untuk berkomunikasi. Begitu juga rasa takut membuat orangtua marah. Emosi-emosi negatif ini sesungguhnya bisa diatasi bila cara komunikasi antara remaja dan orangtua baik.
Orangtua diharapkan untuk membuka komunikasi dengan cara menanyakan kegiatan keseharian si remaja. Tentu saja pola komunikasi yang diterapkan bukanlah tanya jawab satu arah yang mirip dengan kegiatan wawancara atau bahkan penyelidikan. Menciptakan suasana yang santai untuk ngobrol bisa membuat remaja lebih leluasa bicara. Apalagi bila kegiatan mengobrol ini ditemani dengan minuman dan kue-kue camilan. Menyelipkan humor saat mengobrol bisa membuat suasana lebih akrab dan cair.
Memberikan ruang privasi bagi remaja juga salah satu tips menghadapi remaja galau. Kadang-kadang remaja sadar bahwa masalah yang dihadapinya itu sebenarnya adalah masalah kecil. Tapi karena kondisi emosinya yang labil, maka ia memerlukan waktu dan ruang untuk sendirian. Berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan menenangkan emosi. Memberi mereka waktu untuk sendirian berarti juga mempercayai kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah sendiri.
Mengajak remaja untuk melakukan kegiatan-kegiatan rekreasi juga bisa digunakan untuk mengusir kegalauan. Tak ada salahnya bila orangtua mengikuti para remaja melakukan kegiatan yang mereka senangi. Menemani remaja menonton film bersama misalnya, atau melihat buku-buku baru di toko bisa jadi kegiatan positif saat remaja sedang galau.
Dengan tips menghadapi remaja galau, orangtua tak perlu cemas lagi